Menulis untuk sebuah pencarian yang tak berkesudahan. Menulis untuk mengaktualisasi yang asalnya cuma bayang-bayang. Menulis untuk merumuskan lintasan-lintasan yang tiba-tiba muncul dalam pikiran. Menulis untuk menyapa lembutnya hati dan dalamnya perasaan. Menulis untuk secara perlahan dan terus-menerus menguatkan keyakinan. Menulis untuk memaknai setiap torehan dan liku kehidupan. Menulis untuk berupaya menggapai hakikat dan kesejatian.

Sabtu, 10 September 2022

Alam Lain

Saat malam tak lagi terang
oleh sinar purnama.
Saat pohon-pohon meredup layu
oleh sayatan duka.
Adakah sunyi Tuan bertakhta?

Tak ada bunyi-bunyi indah:
suaramu.
Tak terluang barang sejenak:
alpa hadirmu.
Hanya seutas asa sekejap mengisi,
kemudian sepi.

Tak lagi kuingat:
betapa lembut datangmu.
betapa sayup pergimu.
Tinggal aku sendiri,
mengharap isi
membesuk kosongnya hati,
hingga sunyi.

Biar kutelan sejuta misteri.
Biar kugenggam segala janji.
Kosong dan isi pun menunjuk arti.
Dalam gelap dalam redup layu, Tuan,
aku mencari.

-Sam Palgunadi-
Jayapura, 18 September 2015

0 komentar:

Posting Komentar