Saat malam tak lagi terang
oleh sinar purnama.
Saat pohon-pohon meredup layu
oleh sayatan duka.
Adakah sunyi Tuan bertakhta?
Tak ada bunyi-bunyi indah:
suaramu.
Tak terluang barang sejenak:
alpa hadirmu.
Hanya seutas asa sekejap mengisi,
kemudian sepi.
Tak lagi kuingat:
betapa lembut datangmu.
betapa sayup pergimu.
Tinggal aku sendiri,
mengharap isi
membesuk kosongnya hati,
hingga sunyi.
Biar kutelan sejuta misteri.
Biar kugenggam segala janji.
Kosong dan isi pun menunjuk arti.
Dalam gelap dalam redup layu, Tuan,
aku mencari.
-Sam Palgunadi-
Jayapura, 18 September 2015
0 komentar:
Posting Komentar