Catatan ini aku mulai pada hari Minggu dini hari, 24 Oktober 2021 di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML), saat sedang menunggui Emak di ruang tunggu ICU RSML. Aku merasa sangat sulit berdamai dengan perasaanku, dan mencoba mengendurkan urat saraf kegelisahan, ketakutan, kesedihan dan entah apa lagi, dengan menulis.
Emak didiagnosis bergejala gagal napas tipe 2 karena kadar karbon dioksida yang tertinggal di paru-paru tinggi 120 mm Hg. Juga hasil rontgen terakhir menunjukkan adanya pneumonia di paru-paru Emak, menyebabkan Emak harus dirawat di ruang isolasi ICU sampai hasil PCR Swab keluar. Jika kondisi makin memburuk maka akan dilakukan pemasangan alat bantu pernafasan ventilator.