Menulis untuk sebuah pencarian yang tak berkesudahan. Menulis untuk mengaktualisasi yang asalnya cuma bayang-bayang. Menulis untuk merumuskan lintasan-lintasan yang tiba-tiba muncul dalam pikiran. Menulis untuk menyapa lembutnya hati dan dalamnya perasaan. Menulis untuk secara perlahan dan terus-menerus menguatkan keyakinan. Menulis untuk memaknai setiap torehan dan liku kehidupan. Menulis untuk berupaya menggapai hakikat dan kesejatian.

Sabtu, 14 Januari 2017

Secangkir Kopi #4

Dulu waktu ziarah Wali Songo, aku mampir di sebuah bengkel di daerah Kabupaten Kendal. Niat awalnya mau service motor butut yang udah menemani perjalanan ratusan kilometer di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Tapi, hari yang masih terlalu pagi membuatku menunggu Mekanik yang belum datang waktu itu.

Ketika aku bongkar-bongkar koran, terdapat tulisan yang menarik dari salah seorang budayawan: Prie GS. Aku lupa nama penerbit dan judul tulisannya, tapi isinya masih kuingat betul tentang Ilmu Sublimasi. Aku juga lupa tanggal korannya berapa, yang kuingat hanya saat aku menempuh perjalanan Wali Songo adalah pada awal bulan Februari 2013.

Selasa, 10 Januari 2017

Secangkir Kopi #3

Mengingat ini postingan yang ke-76 aku ingin membahas sisi romantisme, peran religiusitas dan nilai magisitas nomor sakral tersebut dalam kehidupanku. Angka 76 aku temukan dalam banyak hal, kejadian dan pengalaman yang menyebabkan ia punya makna yang mendalam. Hal tersebut termasuk yang menjadi alasanku menggunakannya sebagai nama domain blog yang aku kelola ini.

76 Adalah Gabungan Tanggal dan Bulan Lahirku

Doa Tax Gathering | KPP Pratama Jayapura

Ya Allah...
Wahai Dzat Penguasa Alam Semesta.
Sesungguhnya segala pertemuan dalam kebaikan adalah gagasan-Mu.
Sesungguhnya anjuran untuk berusaha dan bekerja dengan berlandaskan kesalehan adalah perintah-Mu.
Maka, Engkaulah yang sesungguhnya menyiapkan tempat penuh rasa persaudaraan ini bagi kami hadirin tax gathering di wilayah jayapura.

Minggu, 08 Januari 2017

Secangkir Kopi #2

Baru-baru ini aku memposting doa-doa yang pernah kutulis. Masih terdapat beberapa yang mungkin akan kuposting juga dalam waktu dekat. Aku tidak terlalu ingin menonjolkan isi/muatan doanya karena beberapa diantaranya memiliki kata-kata yang mirip - hanya berbeda kegiatan atau audiens barangkali. Aku lebih tertarik membahas frekuensi aku membawakannya pada berbagai acara kantor.

Entahlah, membawakan doa menjadi pekerjaan sampinganku sejak berkantor di Jayapura dulu, baik kegiatan kantor, luar kantor, maupun beberapa diklat. Kini, pekerjaan sampinganku itupun berlanjut di kantor baruku: KPP Pratama Ambon. Sudah bawaan lahir barangkali. Dulu waktu kecil s.d. muda aku pernah ditunjuk sebagai pembaca doa, bahkan pernah diminta membawakan doa untuk kegiatan lamaran salah seorang tetanggaku.

Doa Sore | Kanwil DJP Papua dan Maluku

Ya Allah...
Wahai Dzat Penguasa waktu senja.
Sesungguhnya setiap langkah yang dijejakkan dalam kebaikan adalah anjuran-Mu.
Sesungguhnya gagasan untuk bekerja atas dasar kesalehan adalah perintah-Mu.
Maka, Engkaulah yang sesungguhnya menuntun langkah kami untuk bekerja di Kantor Wilayah DJP Papua & Maluku ini.

Doa Pagi | Kanwil DJP Papua dan Maluku

Ya Allah...
Wahai Dzat Penguasa alam semesta.
Sesungguhnya setiap langkah yang dijejakkan dalam kebaikan adalah anjuran-Mu.
Sesungguhnya gagasan untuk bekerja atas dasar kesalehan adalah perintah-Mu.
Maka, Engkaulah yang sesungguhnya menuntun langkah kami untuk bekerja di Kantor Wilayah DJP Papua & Maluku ini.

Secangkir Kopi #1

Aku sudah lama ingin menulis. Tapi tidak tahu apa mesti aku tuangkan pada selembar kertasku yang sudah usang - penuh dengan coretan-coretan tak berarti. Harus kuakui kini aku tidak bisa menulis seperti dulu lagi. Iya, mungkin dulu belum dapat disebut "bisa" dan kini aku semakin kehilangannya. Catatan ini mungkin sekedar sebagai tombo kangen saja lah, juga pengingat lupa barangkali. Karena aku merasa sudah sangat banyak yang aku lalui beberapa tahun belakangan ini yang tidak terdokumentasi sama sekali.