Menulis untuk sebuah pencarian yang tak berkesudahan. Menulis untuk mengaktualisasi yang asalnya cuma bayang-bayang. Menulis untuk merumuskan lintasan-lintasan yang tiba-tiba muncul dalam pikiran. Menulis untuk menyapa lembutnya hati dan dalamnya perasaan. Menulis untuk secara perlahan dan terus-menerus menguatkan keyakinan. Menulis untuk memaknai setiap torehan dan liku kehidupan. Menulis untuk berupaya menggapai hakikat dan kesejatian.

Sabtu, 21 Mei 2016

Selamat Jalan, Kiai Dim


Engkau bukan tipe seorang penurut, tapi pengeyel tulen. Tidak ada orang bisa memaksamu melakukan sesuatu, tanpa kau sendiri telah mafhum dengan perkara itu. Jikapun ada yang berhasil memaksamu melakukan perkara yang belum kau pahami, setidaknya kau pasti telah ngeyel lebih dulu, setidaknya kau telah sampaikan pikiranmu.