Menulis untuk sebuah pencarian yang tak berkesudahan. Menulis untuk mengaktualisasi yang asalnya cuma bayang-bayang. Menulis untuk merumuskan lintasan-lintasan yang tiba-tiba muncul dalam pikiran. Menulis untuk menyapa lembutnya hati dan dalamnya perasaan. Menulis untuk secara perlahan dan terus-menerus menguatkan keyakinan. Menulis untuk memaknai setiap torehan dan liku kehidupan. Menulis untuk berupaya menggapai hakikat dan kesejatian.

Jumat, 24 Januari 2014

Balada Dosa


Lihatlah kupu-kupu itu, Kawan!
Siapa memintanya. Mengundang tangis memikul luka,
cerita di rumah kita.

Pagi hari bakda subuh, Sam tiba-tiba muncul di teras rumah. Berkaos hitam, bercelana levis kumal yang entah sudah berapa lama tak dicuci. Bermuka kusam, berkumis agak tebal senampak rumput teki yang baru bersemi. Mungkin itulah balada yang dikicaukan berderet-deret burung Prenjak kemarin sore. Disusul kemudian kupu-kupu yang menari erotis mengitari bohlam lampu saat malam baru memasuki sepertiga. Suatu pemandangan yang tak biasa.