Kamis, 26 April 2012
Rabu, 04 April 2012
Rizal dan Maling (3)
Bel berbunyi dua kali saat pagi menjelang siang adalah tanda yang menyenangkan bagi santri, menandakan waktu istirahat pertama dimulai. Termasuk juga di sekolah Rizal, SMA II Nurul Huda itu juga memiliki tanda istirahat yang sama dengan sekolah-sekolah setingkat SMA lain, yang juga berada di lingkungan pesantren. Saat istirahat pertama itu, bagi Rizal dan sebagian besar teman-temannya adalah saat untuk sarapan pagi. Serangkaian kegiatan pagi di pesantren memang cenderung tidak memberi cukup waktu bagi mereka untuk sarapan, sehingga mereka harus melakukannya sekitar jam sepuluh siang. Di saat seperti itu mereka langsung menuju kantin pesantren, yang letaknya tak jauh dari sekolah.
Rizal dan Maling (2)
Kurang lebih jam sembilan malam, ketika ustaz Irfan menutup ngajinya. Secara bergantian santri-santri menyalami dan menciumi tangan sang guru. Bagi santri, ketika ia menimba ilmu mencintai guru adalah yang paling utama, baru kemudian mencintai ilmunya, dan mencintai tempat atau almamaternya.
Usai mengaji, santri-santri tampak senang. Bagaimanapun itu adalah saat di mana mereka dapat melepas penat setelah beraktivitas seharian. Sejak kumandang azan subuh semua santri At-Taqwa setiap harinya selalu sibuk dengan berbagai aktivitas. Dan usai mengaji itu, adalah saat yang bebas bagi mereka, tentunya dengan mengingat aturan dan norma pesantren yang ada. Di antara para santri ada yang muthola’ah pelajaran, mengerjakan tugas sekolah, bercengkerama, pergi ke warung, dan ada yang langsung tidur juga.
Rizal dan Maling (1)
Matahari mulai meredupkan cahayanya di ufuk barat. Sebelum benar-benar tenggelam, sebentar-sebentar ia masih sempatkan mengintip bumi dari kejauhan, mengamat-amati tingkah polah manusia menjelang petang. Ia ingin pastikan masih adakah jiwa-jiwa bermunajat mensucikan Dzat Sang Pencipta? Adakah bibir-bibir basah karena mengagungkan dan memuji nama-Nya? Adakah jeritan-jeritan istigfar dari insan-insan penghuni semesta yang penuh dosa? Dan matahari pun tersenyum bahagia, ketika mendapatinya pada santri-santri asrama At-Taqwa pondok pesantren Nurul Huda.
Langganan:
Postingan (Atom)